Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kota Tangerang Selatan
Kota di Indonesia
Balai Kota Tangerang Selatan
Balai Kota Tangerang Selatan
Lambang Kota Tangerang Selatan.svg
Lambang
Semboyan: Cerdas, Modern, Religius
Peta lokasi Kota Tangerang Selatan
Peta lokasi Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan berlokasi di Indonesia
Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan
Peta lokasi Kota Tangerang Selatan
Koordinat: 6°17′20″S 106°43′05″E
Negara Indonesia
ProvinsiBanten
Hari jadi26 November 2008
Dasar hukumUU Nomor 51 Tahun 2008
Pemerintahan
 • Wali KotaHj. Airin Rachmi Diany, S.H, M.H.
 • Wakil Wali KotaDrs. H. Benyamin Davnie
Area
 • Total147.19 km2 (56.83 mil²)
Peringkat luasn/a
Populasi (2010)[1]
 • Total1.290.821
 • Peringkat11
 • Kepadatan8,800/km2 (23,000/sq mi)
 • Peringkatn/a
Demografi
 • Suku bangsaBanten, Sunda, Betawi, Jawa, Tionghoa, dll.
 • AgamaIslam (90,98%), Kristen (4,07%), Katolik (3,14%), Buddha (1,21%), Hindu (0,6%)
 • BahasaIndonesia, Banten, Sunda, Jawa, Betawi, Tionghoa, Inggris
Zona waktuWIB (UTC+7)
Kode telepon+62 21
Kecamatan7
Kelurahan49 kelurahan
5 desa
Situs webwww.tangerangselatankota.go.id

Living World Alam Sutera, salah satu mal di Tangerang Selatan.
Kota Tangerang Selatan adalah sebuah kota yang terletak di Tatar Pasundan Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini terletak 30 km sebelah barat Jakarta dan 90 km sebelah tenggara Serang, ibu kota Provinsi Banten. Kota Tangerang Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang di sebelah utara, Kabupaten Bogor (Provinsi Jawa Barat) di sebelah selatan, Kabupaten Tangerang di sebelah barat, serta Daerah Khusus Ibukota Jakarta di sebelah timur. Dari segi jumlah penduduk, Tangerang Selatan merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Banten setelah Kota Tangerang serta terbesar kelima di kawasan Jabodetabek setelah Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Depok. Wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang.

Daftar isi

Sejarah

Pada masa penjajahan Belanda, wilayah ini masuk ke dalam Karesidenan Batavia dan mempertahankan karakteristik tiga etnis, yaitu suku Sunda, suku Betawi, dan Tionghoa.
Pembentukan wilayah ini sebagai kota otonom berawal dari keinginan warga di kawasan Tangerang Selatan untuk menyejahterakan masyarakat. Pada tahun 2000, beberapa tokoh dari kecamatan-kecamatan mulai menyebut-nyebut Cipasera sebagai wilayah otonom. Warga merasa kurang diperhatikan Pemerintah Kabupaten Tangerang sehingga banyak fasilitas terabaikan.
Pada 27 Desember 2006, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang menyetujui terbentuknya Kota Tangerang Selatan. Calon kota otonom ini terdiri atas tujuh kecamatan, yakni, Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara dan Setu.
Pada 22 Januari 2007, Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang yang dipimpin oleh Ketua DPRD, Endang Sujana, menetapkan Kecamatan Ciputat sebagai pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan secara aklamasi.
Komisi I DPRD Provinsi Banten membahas berkas usulan pembentukan Kota Tangerang Selatan mulai 23 Maret 2007. Pembahasan dilakukan setelah berkas usulan dan persyaratan pembentukan kota diserahkan Gubernur Ratu Atut Chosiyah ke DPRD Provinsi Banten pada 22 Maret 2007.
Pada 2007, Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiapkan dana Rp 20 miliar untuk proses awal berdirinya Kota Tangerang Selatan. Dana itu dianggarkan untuk biaya operasional kota baru selama satu tahun pertama dan merupakan modal awal dari daerah induk untuk wilayah hasil pemekaran. Selanjutnya, Pemerintah Kabupetan Tangerang akan menyediakan dana bergulir sampai kota hasil pemekaran mandiri.
Pada 29 Oktober 2008, pembentukan Kota Tangerang Selatan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, dengan tujuh kecamatan hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang yang telah disetujui oleh DPRD Kabupaten Tangerang pada 27 Desember 2006.

Geografis

Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106'38' - 106'47’ Bujur Timur dan 06'13'30' - 06'22'30' Lintang Selatan.
Wilayah Kota Tangerang Selatan diantaranya dilintasi oleh Kali Angke, Kali Pesanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah barat. Letak geografis Tangerang Selatan yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta pada sebelah utara dan timur memberikan peluang pada Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu daerah penyangga provinsi DKI Jakarta, selain itu juga sebagai daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan DKI Jakarta. Selain itu, Tangerang Selatan juga menjadi salah satu daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat.[2]

Batas wilayah

UtaraKota Tangerang
SelatanProvinsi Jawa Barat (Kabupaten Bogor)
BaratKabupaten Tangerang
TimurDaerah Khusus Ibukota Jakarta

Topografi

Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran rendah dan memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0 – 3% sedangkan ketinggian wilayah antara 0 – 25 m dpl. Untuk kemiringan garis besar terbagi dari 2 (dua) bagian, yaitu :
  • Kemiringan antara 0 – 3% meliputi Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pamulang, Kecamatan Serpong dan Kecamatan Serpong Utara.
  • Kemiringan antara 3 – 8% meliputi Kecamatan Pondok Aren dan Kecamatan Setu.

Geologi

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Beberapa kecamatan memiliki lahan yang bergelombang seperti di perbatasan antara Kecamatan Setu dan Kecamatan Pamulang serta sebagian di Kecamatan Ciputat Timur. Kondisi geologi Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium, yang terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah. Jenis batuan ini mempunyai tingkat kemudahan dikerjakan atau workability yang baik sampai sedang, unsur ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu wilayah Kota Tangerang Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan.
Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Tangerang Selatan berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang secara umum cocok untuk pertanian/perkebunan. Meskipun demikian, dalam kenyataannya makin banyak yang berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat non-pertanian. Untuk sebagian wilayah seperti Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, jenis tanah ada yang mengandung pasir khususnya untuk wilayah yang dekat dengan Sungai Cisadane.

Iklim

Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang pada tahun 2010, yaitu berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban udara dan intensitas matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angin. Temperatur udara berada disekitar 23,4 °C – 34,2 °C dengan temperatur udara minimum berada di bulan Oktober sebesar 23,4 °C dan temperatur udara maksimum di bulan Februari yaitu sebesar 34,2 °C. Rata-rata kelembaban udara adalah 80,0% sedangkan intensitas matahari adalah 49,0%. Keadaan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari, yaitu 264,4 mm, sedangkan rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 154,9 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Desember dengan hari hujan sebanyak 19 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4,9 Km/jam dan kecepatan maksimum rata-rata 38,3 Km/jam.

Pemerintahan

Kepala Daerah

  1. HM. Shaleh MT, pejabat wali kota (24 Januari 200918 Juli 2010)
  2. H. Eutik Suarta, S.H. pejabat wali kota (18 Juli 2010—24 Januari 2011)
  3. Hidayat Djohari, penjabat wali kota (24 Januari 2011—20 April 2011)
  4. Airin Rachmi Diany sebagai wali kota dan Benyamin Davnie sebagai wakil wali kota (menjabat sejak 20 April 2011)

Perwakilan

DPRD Kota Tangerang Selatan hasil Pemilu 2014 tersusun dari 10 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:
PartaiKursi
Lambang Partai Golkar Partai Golkar9
Lambang PDI-P PDI-P9
Lambang Partai Gerindra Partai Gerindra7
Lambang Partai Hanura Partai Hanura6
Lambang PKS PKS5
Lambang Partai NasDem Partai NasDem3
Lambang PKB PKB3
Lambang PAN PAN3
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat3
Lambang PPP PPP2
Total50

Pembagian administratif

Tangerang Selatan terdiri atas 7 kecamatan, yang dibagi lagi atas 49 kelurahan dan 5 desa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008, Tangerang Selatan terdiri atas 7 (tujuh) kecamatan:
  1. Serpong dengan luas 2.404 Ha
  2. Serpong Utara dengan luas 1.784 Ha
  3. Ciputat dengan luas 1.838 Ha
  4. Ciputat Timur dengan luas 1.543 Ha
  5. Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha
  6. Pamulang dengan luas 2.682 Ha
  7. Setu dengan luas 1.480 Ha

Nomenklatur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

NOSKPD
1Sekretariat Daerah
2Sekretariat DPRD
3Dinas Pendidikan
4Dinas Kesehatan
5Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
6Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman
7Dinas Pemuda dan Olahraga
8Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
9Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
10Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
11Dinas Perindustrian dan Perdagangan
12Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
13Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
14Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman
15Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
16Inspektorat
17Satuan Polisi Pamong Praja
18Badan Lingkungan Hidup Daerah
19Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan & Keluarga Berencana
20Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
21Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
22Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
23Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
24Badan Penanggulangan Bencana Daerah
25Kantor Arsip Daerah
26Kantor Pemadam Kebakaran
27Kantor Kebudayaan dan Pariwisata
28Kantor Penanaman Modal Daerah
29Kantor Perpustakaan Daerah
30Rumah Sakit Umum Daerah
31Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
32Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Daerah
33Kecamatan Serpong
34Kecamatan Serpong Utara
35Kecamatan Ciputat
36Kecamatan Ciputat Timur
37Kecamatan Pondok Aren
38Kecamatan Pamulang
39Kecamatan Setu

Perekonomian

Perkembangan PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kota Tangerang Selatan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.5.256.882,05 Juta, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp.2.768.787,17 Juta. Dengan jumlah penduduk pertengahan tahun 2007 mencapai 1.042.682 orang, PDRB per kapita adalah sebesar Rp.5,042 Juta. Perkembangan PDRB Kota Tangerang Selatan cenderung menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun demikian juga dengan PDRB per kapita. Pada tahun 2007, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) adalah sebesar 6,51%. Pada tahun 2003, PDRB per kapita atas dasar harga konstan adalah sebesar Rp.863.517 sedangkan pada tahun 2007 adalah sebesar Rp.1.042.682. Kecamatan yang memberikan kontribusi paling besar adalah Ciputat Timur yaitu sebesar Rp.1.678.739,29 Trilyun atau 31,93% dari total PDRB sedangkan yang terkecil adalah Setu dengan Rp.71.045,74 Trilyun atau 1,35%.

Struktur Ekonomi

Berdasarkan data PDRB tahun 2007, struktur ekonomi Tangerang Selatan didominasi oleh sektor lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi (30,29%) dan perdagangan hotel dan restoran (26,81%). Sektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar adalah jasa-jasa (17,39%) dan bank, persewaan dan jasa perusahaan (15,40%). Lima sektor lain masing-masing memberikan kontribusi di bawah 10%. Struktur ekonomi tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Tangerang Selatan didominasi oleh sektor tersier, yaitu pengangkutan dan komunikasi, perdagangan hotel dan restoran, jasa-jasa dan bank, persewaan dan jasa perusahaan, yang memberikan kontribusi hampir 90%. Sektor sekunder (industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih, dan konstruksi) memberikan kontribusi 8,76%, dan sektor primer (pertanian, pertambangan dan penggalian) hanya memberikan kontribusi kurang dari 2%. Jika dilihat kecenderungan sejak tahun 2004 hingga tahun 2007, sektor primer dan sekunder mengecil kontribusinya secara signifikan sedangkan sektor tersier meningkat kontribusinya[3].

Daftar perguruan tinggi

Berikut nama-nama perguruan tinggi yang terdapat di Tangerang Selatan, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta.

Perguruan tinggi negeri

Perguruan tinggi kedinasan

Perguruan tinggi swasta

Daftar sekolah menengah negeri

Berikut nama-nama sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama yang terdapat di Tangerang Selatan.

Sekolah menengah atas

SMA Negeri

LogoNama SekolahAlamatNPSN
Logo sman 1 tangsel.jpegSMA Negeri 1 Tangerang SelatanCiputat20603359
Logo sman 2 tangsel.jpegSMA Negeri 2 Tangerang SelatanSetu20613477
Logo sman 3 tangsel.gifSMA Negeri 3 Tangerang SelatanPamulang20603368
Logo sman 4 tangsel.jpegSMA Negeri 4 Tangerang SelatanCiputat Timur20603270
Logo sman 5 tangsel.jpgSMA Negeri 5 Tangerang SelatanPondok Aren
Logo sman 6 tangsel.jpegSMA Negeri 6 Tangerang SelatanPamulang20613768
Logo sman 7 tangsel.pngSMA Negeri 7 Tangerang SelatanSerpong Utara
Logo sman 8 tangsel.jpegSMA Negeri 8 Tangerang SelatanCiputat Timur
Logo sman 9 tangsel.jpegSMA Negeri 9 Tangerang SelatanCiputat
Logo sman 10 tangsel.jpegSMA Negeri 10 Tangerang SelatanCiputat
Logo sman 11 tangsel.jpegSMA Negeri 11 Tangerang SelatanCiputat
Logo sman 12 tangsel.jpgSMA Negeri 12 Tangerang SelatanSerpong

SMA Swasta

LogoNama SekolahAlamatCatatan
Logo manic.jpgMAN Insan Cendekia SerpongSerpong

MAN 1 SerpongSerpong

SMA Kharisma BangsaPondok Cabe

SMA Penabur BintaroBintaro

SMA Santa LaurensiaSerpong
Selain itu masih ada puluhan sekolah menengah atas lain yang ada di Kota Tangerang Selatan

Sekolah menengah kejuruan

LogoNama SekolahAlamatNPSN

SMK Negeri 1 Tangerang SelatanSerpong

SMK Negeri 2 Tangerang SelatanPondok Aren
Logo smk3 tangsel.jpgSMK Negeri 3 Tangerang SelatanSetu

SMK Negeri 4 Tangerang Selatan


SMK Negeri 5 Tangerang Selatan


SMK Islamiyah Ciputat


SMK Sasmita Jaya 1 dan 2 Pamulang


SMK Waskito 4 Pamulang


SMK IPTEK TANGSELJLS Sengkol

SMK Bina Informatika BintaroCiputat
Selain itu masih ada sejumlah sekolah menengah kejuruan lain yang ada di Kota Tangerang Selatan

Sekolah menengah pertama

Selain itu masih ada puluhan SMP maupun MTs lain yang ada di Kota Tangerang Selatan

Daftar rumah sakit

Daftar pusat perbelanjaan

Olahraga

Tangerang Selatan adalah markas dari klub sepak bola profesional divisi 3 PSSI yaitu Persitangsel.[4]

Kebudayaan

Palang Pintu

Jika ingin mencari identitas budaya di Kota Tangerang Selatan, palang pintu telah menjadi seni tradisional daerah. Kultur budaya betawi telah melekat dalam diri masyarakat di daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini.
Diiringi alunan musik gendang pencak, gendang dua set, kecrek, kempul, kemong, dua orang pendekar menunjukkan kemahirannya melalui pencak silat dalam setiap atraksi palang pintu. Menariknya atraksi pencat silat yg diperagakan umumnya menggunakan senjata tajam sejenis golok. Si jagoan atau pengawal tamu atau mempelai pria harus memenangi pertarungan tersebut. Budaya yang satu ini cenderung jenaka karena isi pantun dan aksi-aksi para pesilatnya.
Demi melestarikan seni budaya tradisional peninggalan nenek moyang di Tangerang Selatan, seni palang pintu dapat mudah dijumpai di sanggar-sanggar atau perguruan pencak silat yang tetap mempertahankannya sebagai entitas budaya. Maka tak mengherankan bila di setiap kecamatan mempunyai kelompok yang biasa mempersembahkan seni palang pintu dalam sebuah acara. Baik itu acara hajatan warga atau pun acara resmi pemerintahan.

Pariwisata

Wisata kuliner

Harus diakui, perkembangan pesat wisata kuliner di Tangerang Selatan terjadi berkat pertumbuhan properti. Pengembang-pengembang tak hanya membangun rumah-rumah atau pemukiman, melainkan semacam kota-kota kecil. Pusat-pusat perbelanjaan, sarana kesehatan, pendidikan, hingga urusan pangan sangat diperhatikan. Kaum urban di sekeliling pusat-pusat itu pun terus membengkak sehingga pasar potensial pun terbentuk.
Sampai pertengahan tahun 2011, di Tangerang Selatan terdapat 315 rumah makan yang tersebar di 7 kecamatan. Angka itu naik hampir separuhnya dari tahun 2010 yang tercatat hanya 200 rumah makan. Bisa jadi angka faktualnya kini sudah mencapai 500 rumah makan[5].
Beberapa tempat wisata kuliner tersebut adalah:

Lokasi wisata

Beberapa makanan khas Tangerang Selatan di antaranya sayur besan, bir pletok, es blewah, putu mayang, jamur krispi, dan pecak gabus, dodol cilenggang, tahu serpong

Daftar perumahan

Referensi

Pranala luar